Kesalahan Umum dalam Menggunakan AC yang Sering Bikin Boros

AC kini sudah bukan lagi dianggap barang mewah, melainkan kebutuhan sehari-hari, terutama di wilayah dengan iklim panas dan lembap. Kehadiran AC membuat aktivitas jadi lebih nyaman, tidur lebih nyenyak, dan produktivitas meningkat. Namun, di balik kenyamanan tersebut, ada satu hal yang sering jadi keluhan: tagihan listrik yang membengkak.
Tanpa disadari, kebiasaan kecil saat menggunakan AC justru bisa membuat konsumsi listrik melonjak. Misalnya, menyetel suhu terlalu rendah, membiarkan pintu terbuka saat AC menyala, hingga jarang membersihkan filter. Meskipun terlihat sepele, kesalahan-kesalahan ini bisa membuat AC bekerja lebih keras dari seharusnya, sehingga boros energi dan memperpendek umur perangkat.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja kesalahan umum yang sering dilakukan dalam menggunakan AC. Dengan memahami dan menghindarinya, kita bisa tetap menikmati kesejukan tanpa harus khawatir dompet terkuras karena tagihan listrik yang tinggi.
1. Menyetel Suhu Terlalu Rendah

Banyak orang punya kebiasaan menurunkan suhu AC ke angka paling rendah, misalnya 16–18°C, dengan harapan ruangan cepat dingin. Padahal, cara ini justru membuat AC bekerja ekstra keras karena harus menurunkan suhu jauh lebih rendah dari kondisi ideal.
Yang perlu diketahui, menurunkan suhu tidak membuat ruangan lebih cepat dingin. Kecepatan pendinginan tetap sama, hanya saja mesin akan terus bekerja hingga suhu yang ditetapkan tercapai. Akibatnya, konsumsi listrik meningkat drastis dan komponen AC lebih cepat aus.
Suhu ruangan yang terlalu rendah juga tidak baik untuk kesehatan, terutama jika digunakan dalam jangka panjang saat tidur. Tubuh bisa kedinginan, daya tahan menurun, dan tidur jadi kurang berkualitas.
Tips hematnya: atur suhu AC pada kisaran 24–26°C, karena suhu ini cukup nyaman bagi tubuh sekaligus lebih ramah di kantong. Jika ingin ruangan terasa cepat sejuk, gunakan mode fan/high speed terlebih dahulu, lalu kembalikan ke mode normal setelah suhu mulai stabil.
2. Membiarkan Pintu dan Jendela Terbuka

Kesalahan umum lain yang sering dilakukan adalah menyalakan AC sementara pintu atau jendela dibiarkan terbuka. Sekilas memang terlihat sepele, tapi dampaknya besar pada konsumsi listrik. Udara dingin dari dalam ruangan akan keluar, sementara udara panas dari luar masuk. Akibatnya, AC bekerja terus-menerus tanpa henti untuk menstabilkan suhu ruangan.
Kondisi ini membuat mesin cepat panas, boros energi, bahkan bisa memperpendek umur kompresor. Tagihan listrik pun melonjak meski sebenarnya kenyamanan ruangan tidak bertambah.
Tips hematnya: pastikan semua pintu dan jendela tertutup rapat saat AC dinyalakan. Gunakan tirai tebal atau gorden untuk meminimalisir panas matahari dari luar. Jika ada celah kecil pada pintu atau jendela, sebaiknya ditutup dengan karet peredam agar udara dingin tidak mudah keluar.
3. Tidak Rutin Membersihkan Filter

Filter AC berfungsi menyaring debu, kotoran, dan partikel kecil dari udara sebelum disirkulasikan kembali ke dalam ruangan. Namun, banyak orang lupa atau bahkan jarang membersihkan filter ini. Akibatnya, debu menumpuk dan menghambat aliran udara.
Jika dibiarkan, AC harus bekerja lebih keras untuk menghembuskan udara dingin, sehingga konsumsi listrik meningkat. Selain itu, udara yang dihasilkan juga kurang bersih dan bisa memicu masalah kesehatan, seperti alergi atau sesak napas.
Tips hematnya: bersihkan filter AC minimal 1–2 bulan sekali, atau lebih sering jika ruangan sering berdebu atau digunakan setiap hari. Pembersihan bisa dilakukan sendiri dengan cara melepas filter lalu mencucinya menggunakan air bersih. Untuk hasil maksimal, lakukan juga servis rutin AC setiap 3 bulan agar kinerja tetap optimal.
4. Mengabaikan Mode Hemat Energi.

Sebagian besar AC modern sudah dilengkapi dengan fitur hemat energi, seperti eco mode, sleep mode, atau bahkan inverter technology. Sayangnya, banyak pengguna yang tidak memanfaatkan fitur ini karena merasa tidak terbiasa atau tidak tahu manfaatnya.
Padahal, fitur hemat energi dirancang untuk menyesuaikan kebutuhan pendinginan ruangan agar mesin tidak bekerja terlalu keras. Misalnya, sleep mode akan otomatis menyesuaikan suhu saat malam hari ketika tubuh sudah terbiasa dengan suhu lebih rendah, sehingga konsumsi listrik bisa ditekan. Begitu juga eco mode yang menjaga suhu tetap stabil tanpa menarik daya berlebihan.
Mengabaikan fitur ini membuat AC terus bekerja di mode standar, yang biasanya lebih boros listrik meski kenyamanan ruangan tidak jauh berbeda.
Tips hematnya: pelajari fitur-fitur pada AC Anda dan biasakan menggunakannya sesuai kebutuhan. Gunakan eco mode untuk pemakaian siang hari, dan aktifkan sleep mode saat tidur malam agar lebih hemat dan tetap nyaman.
5. Menyalakan AC Tanpa Henti
Banyak orang terbiasa menyalakan AC sepanjang hari, bahkan ketika ruangan sedang tidak digunakan. Kebiasaan ini jelas membuat konsumsi listrik melonjak karena mesin bekerja tanpa henti. Selain boros energi, kinerja AC juga bisa menurun lebih cepat akibat beban kerja berlebihan.
Faktanya, ruangan tidak harus selalu didinginkan nonstop. Jika ruangan sudah terasa sejuk, Anda bisa mematikan AC sementara dan memanfaatkan kipas angin untuk menjaga sirkulasi udara. Dengan begitu, mesin AC bisa beristirahat sejenak dan umur pemakaian lebih panjang.
Tips hematnya: gunakan fitur timer agar AC mati otomatis sesuai kebutuhan, misalnya setelah 3–4 jam saat malam hari. Alternatif lain, kombinasikan penggunaan AC dengan kipas angin agar kesejukan tetap terjaga meski AC tidak menyala terus-menerus.
6. Menempatkan AC di Lokasi yang Salah

Posisi pemasangan AC sangat berpengaruh pada efisiensi kerjanya. Banyak orang tanpa sadar memasang AC di tempat yang salah, misalnya tepat di bawah sinar matahari langsung atau dekat dengan peralatan elektronik yang menghasilkan panas. Kondisi ini membuat sensor suhu pada AC membaca ruangan lebih panas dari yang sebenarnya, sehingga mesin bekerja lebih lama dan lebih keras.
Selain itu, penempatan AC yang terhalang furnitur besar atau tirai juga dapat menghambat aliran udara. Akibatnya, distribusi udara dingin tidak merata dan Anda merasa ruangan tidak cukup sejuk, padahal AC sudah bekerja keras.
Tips hematnya: pasang unit AC di lokasi yang teduh, jauh dari sinar matahari langsung, dan tidak terhalang benda besar. Pastikan udara dingin bisa menyebar merata ke seluruh ruangan agar kinerjanya lebih efisien dan hemat energi.
7. Tidak Melakukan Perawatan Rutin

Banyak orang hanya menggunakan AC terus-menerus tanpa memperhatikan perawatan berkala. Padahal, AC yang tidak dirawat akan cepat mengalami penurunan performa. Misalnya, freon yang mulai berkurang, kompresor bekerja lebih berat, hingga komponen dalam penuh debu dan kotoran. Kondisi ini bukan hanya membuat AC boros listrik, tapi juga bisa memperpendek usia pakainya.
AC yang jarang diservis juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Debu, jamur, atau bakteri yang menumpuk bisa ikut tersebar ke dalam ruangan dan menurunkan kualitas udara yang kita hirup setiap hari.
Tips hematnya: lakukan servis rutin AC minimal setiap 3 bulan sekali oleh teknisi berpengalaman. Servis biasanya mencakup pembersihan unit indoor dan outdoor, pengecekan freon, serta memastikan seluruh komponen bekerja normal. Dengan perawatan rutin, AC lebih awet, udara lebih sehat, dan penggunaan listrik lebih efisien.
Menggunakan AC memang memberikan kenyamanan besar, terutama di tengah cuaca panas. Namun, tanpa disadari, kebiasaan kecil yang salah bisa membuat konsumsi listrik membengkak dan bahkan memperpendek umur perangkat. Mulai dari menyetel suhu terlalu rendah, membiarkan pintu dan jendela terbuka, hingga lupa melakukan perawatan rutin — semua itu bisa dihindari dengan langkah sederhana.
Dengan penggunaan yang lebih bijak, AC tidak hanya bisa bekerja lebih efisien, tetapi juga membantu Anda berhemat dalam jangka panjang. Ingat, kesejukan tetap bisa dinikmati tanpa harus khawatir dengan tagihan listrik yang tinggi, asal digunakan dengan cara yang tepat.