Kerusakan Umum pada AC dan Cara Mengatasinya

Air Conditioner (AC) kini sudah menjadi perangkat rumah tangga maupun perkantoran yang hampir tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Kehadirannya membuat suasana ruangan lebih sejuk, nyaman, dan mendukung aktivitas, terutama di wilayah beriklim tropis seperti Indonesia yang cenderung panas dan lembap.
Namun, di balik kenyamanan yang diberikan, AC juga memiliki risiko mengalami gangguan. Seperti halnya perangkat elektronik lainnya, AC dapat mengalami kerusakan baik karena faktor pemakaian yang intensif, kurangnya perawatan, maupun usia komponen yang sudah lama. Kerusakan tersebut bisa muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari AC yang tidak lagi dingin, mengeluarkan suara berisik, bocor air, hingga mati total.
Mengetahui jenis kerusakan umum pada AC menjadi penting agar kita dapat segera mengambil tindakan yang tepat, baik dengan perawatan mandiri sederhana maupun dengan memanggil teknisi. Dengan begitu, kerusakan tidak bertambah parah dan umur pakai AC bisa lebih panjang.
1. AC Tidak Dingin

Salah satu keluhan paling sering dialami pengguna adalah AC yang menyala, tetapi udara yang keluar tidak terasa dingin. Masalah ini bisa muncul secara bertahap maupun mendadak.
Penyebab umum AC tidak dingin:
-
Freon habis atau bocor → Freon berfungsi sebagai bahan pendingin. Jika jumlahnya berkurang atau terjadi kebocoran, udara yang keluar dari AC tidak akan terasa dingin.
-
Filter udara kotor → Debu yang menumpuk di filter menghambat sirkulasi udara sehingga dinginnya tidak maksimal.
-
Kondensor atau evaporator kotor → Debu dan kotoran yang menempel membuat proses pendinginan tidak optimal.
-
Komponen bermasalah → Misalnya kompresor melemah, kipas tidak berputar normal, atau sensor suhu rusak.
-
Ruangan tidak tertutup rapat → AC bekerja lebih keras jika pintu atau jendela terbuka, sehingga udara dingin cepat keluar.
Solusi yang bisa dilakukan:
-
Bersihkan filter udara minimal 2 minggu sekali.
-
Pastikan ruangan tertutup rapat saat AC menyala.
-
Lakukan servis berkala untuk membersihkan evaporator dan kondensor.
-
Jika masalah berasal dari freon atau kompresor, sebaiknya panggil teknisi agar diperiksa dan ditangani dengan benar.
2. AC Bocor Air

Masalah lain yang cukup sering terjadi adalah unit indoor AC meneteskan air. Meski terlihat sepele, jika dibiarkan bisa merusak dinding, plafon, hingga memengaruhi kinerja AC.
Penyebab umum AC bocor air:
-
Saluran pembuangan tersumbat → Debu, kotoran, atau lumut yang menumpuk bisa menghalangi aliran air kondensasi.
-
Pipa instalasi tidak benar → Kesalahan pemasangan, seperti kemiringan pipa yang tidak sesuai, membuat air tidak mengalir dengan lancar.
-
Evaporator kotor atau beku → Jika evaporator tertutup debu atau es, tetesan air bisa berlebihan.
-
Suhu AC terlalu rendah → Kondensasi berlebihan muncul saat suhu disetel terlalu dingin dalam ruangan yang lembap.
Solusi yang bisa dilakukan:
-
Bersihkan saluran pembuangan air secara rutin.
-
Pastikan instalasi pipa dipasang dengan benar dan memiliki kemiringan yang cukup.
-
Hindari menyetel suhu terlalu rendah, terutama saat ruangan sangat lembap.
-
Jika evaporator kotor atau membeku, lakukan servis oleh teknisi agar AC kembali normal.
3. AC Mengeluarkan Suara Berisik

Normalnya, AC bekerja dengan suara yang cukup halus. Namun, bila Anda mendengar suara berisik, dengungan keras, atau bunyi tidak wajar saat AC dinyalakan, itu bisa menjadi tanda ada masalah pada komponen di dalamnya.
Penyebab umum AC berisik:
-
Baut atau komponen longgar → Getaran dari unit bisa menimbulkan suara berisik jika ada bagian yang tidak terpasang rapat.
-
Kipas mengenai benda asing → Debu, serpihan kecil, atau bahkan serangga dapat masuk ke dalam unit dan mengganggu putaran kipas.
-
Motor kipas atau bearing aus → Jika sudah lama dipakai, komponen motor kipas bisa melemah atau aus, sehingga menimbulkan bunyi berisik.
-
Kompresor bermasalah → Suara bising dari outdoor unit biasanya menandakan kompresor bekerja terlalu keras atau mengalami kerusakan.
Solusi yang bisa dilakukan:
-
Matikan AC lalu periksa apakah ada baut yang longgar dan kencangkan bila perlu.
-
Bersihkan bagian kipas dari debu atau benda asing yang mungkin tersangkut.
-
Jika suara berasal dari motor kipas atau kompresor, sebaiknya segera hubungi teknisi karena perbaikan ini memerlukan keahlian khusus.
4. Remote AC Tidak Berfungsi

Remote adalah komponen penting untuk mengontrol AC. Jika remote tidak berfungsi, pengguna akan kesulitan mengatur suhu, mode, atau menyalakan unit. Masalah ini biasanya cukup mudah diidentifikasi dan diatasi.
Penyebab umum remote AC tidak berfungsi:
-
Baterai habis atau lemah → Penyebab paling sering terjadi adalah daya baterai yang sudah tidak mencukupi.
-
Sensor inframerah kotor → Debu atau kotoran pada sensor remote maupun sensor di unit indoor dapat menghambat sinyal.
-
Jarak terlalu jauh → Remote bekerja optimal dalam jarak tertentu, biasanya tidak lebih dari 5–7 meter.
-
Kerusakan pada papan sirkuit (PCB) remote → Jika komponen internal rusak, remote tidak akan merespons meski baterai baru dipasang.
Solusi yang bisa dilakukan:
-
Ganti baterai dengan yang baru dan pastikan posisinya terpasang benar.
-
Bersihkan bagian sensor remote dan sensor pada unit indoor dengan kain kering.
-
Gunakan remote dalam jarak normal sesuai spesifikasi.
-
Jika remote tetap tidak berfungsi, gunakan remote universal atau hubungi teknisi untuk memastikan kerusakan.
5. AC Mati Total

AC yang tidak bisa menyala sama sekali tentu sangat mengganggu, apalagi jika terjadi saat cuaca sedang panas. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, baik dari sisi kelistrikan maupun komponen internal AC.
Penyebab umum AC mati total:
-
Listrik terputus → Colokan tidak terhubung dengan baik atau kabel listrik bermasalah.
-
MCB turun (trip) → Biasanya akibat beban listrik berlebih atau korsleting.
-
Kerusakan pada PCB (Printed Circuit Board) → PCB adalah otak pengendali AC. Jika rusak, AC tidak akan merespons sama sekali.
-
Kompresor atau komponen utama rusak → Jika kompresor atau kapasitor rusak, AC bisa mati total.
Solusi yang bisa dilakukan:
-
Periksa sumber listrik dan pastikan stopkontak berfungsi.
-
Cek MCB di rumah, lalu naikkan kembali jika turun. Jika sering turun, kemungkinan ada korsleting atau beban berlebih.
-
Jika masalah ada pada PCB, kompresor, atau kapasitor, sebaiknya segera panggil teknisi untuk perbaikan.
-
Hindari mencoba memperbaiki komponen listrik AC sendiri tanpa pengetahuan yang cukup karena berisiko berbahaya.
6. AC Mengeluarkan Bau Tidak Sedap

Selain udara yang dingin, AC seharusnya memberikan kenyamanan dengan sirkulasi udara yang bersih. Namun, tidak jarang AC justru mengeluarkan bau tidak sedap yang mengganggu penghuni ruangan.
Penyebab umum AC bau tidak sedap:
-
Filter udara kotor → Debu dan kotoran yang menumpuk menjadi sumber bau tidak enak.
-
Tumbuhnya jamur atau bakteri → Kondisi lembap di dalam unit indoor bisa memicu pertumbuhan jamur dan bakteri penyebab bau.
-
Kebocoran pada sistem pendingin → Freon yang bocor bisa menimbulkan bau kimia yang menyengat.
-
Sisa kotoran di saluran pembuangan air → Air yang tergenang di saluran pembuangan dapat menimbulkan bau apek.
Solusi yang bisa dilakukan:
-
Bersihkan filter udara secara rutin, idealnya setiap 2 minggu sekali.
-
Lakukan general cleaning pada unit indoor untuk menghilangkan jamur dan bakteri.
-
Pastikan saluran pembuangan tidak tersumbat agar tidak menimbulkan genangan air.
-
Jika bau berasal dari kebocoran freon, segera hubungi teknisi untuk pemeriksaan dan perbaikan.
AC memang memberikan kenyamanan besar dalam kehidupan sehari-hari, tetapi seperti perangkat elektronik lainnya, ia tetap berisiko mengalami berbagai kerusakan. Mulai dari masalah sederhana seperti udara yang tidak dingin, bocor air, hingga kerusakan serius seperti mati total.
Sebagian masalah bisa diatasi dengan perawatan ringan, misalnya membersihkan filter, memastikan ruangan tertutup rapat, atau mengganti baterai remote. Namun, jika kerusakan menyangkut freon, kompresor, atau PCB, sebaiknya segera hubungi teknisi berpengalaman agar penanganannya tepat dan aman.
Perawatan rutin seperti servis berkala dan menjaga kebersihan AC dapat memperpanjang umur pakai sekaligus menjaga kualitas udara yang dihasilkan. Dengan begitu, AC Anda akan tetap awet, hemat energi, dan selalu memberikan kenyamanan maksimal.